Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas ilmu Sosial dan ilmu Politik Universi¬tas Muhammadiyah Sumatera Utara (PK IMM FISIP UMSU) menggelar Sosialisasi Program Hibah Bina Desa (PHBD) di Pangkal Pasar, Dusun III Desa Pantai Gading Kecamatan Se¬canggang, Kabupaten Langkat, pada Sabtu (31/8/2019) kemarin. Sosialisa¬si dilakukan bersamaan dengan serah terima alat Produksi Pelet Kreatif dan Kerupuk Seriding Fish kepada pihak desa Pantai Gading, Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB ini, dihadiri oleh Kepala Desa Pantai Gading, Ariyanto, Wakil Dekan III FISIP UMSU Abrar Adhani SSos MIKom, Dosen Pem¬bimbing Rimbawati ST MT, Ketua Umum PK IMM FISIP UMSU Agus Salim, perwakilan alumni, pemateri, dan Jajaran Kader Kader IMM lain¬nya. Acara ini juga dipadati oleh pulu¬han masyarakat yang antusias mengi¬kuti acara ini. Acara ini sendiri merupakan ben¬tuk Program Binaan keluaran dari Kementerian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yang diberi nama Program Hibah Bina Desa (PHBD). Program yang mengatasnamakan or¬ganisasi kampus ini merupakan pro¬gram pengupayaan dan pengemban¬gan potensi desa yang tidak terjamah oleh masyarakat. Dengan bantuan dari mahasiswa selaku pembuat pro¬gram, maka diharapkan potensi dan sumberdaya dari desa tersebut dapat dimanfaatkan dan tidak terbuang sia-sia. Dalam sambutannya, Ketua PK IMM FISIP UMSU, Agus Salim, men¬gatakan, mereka mengambil tema Produksi Pelet Kreatif dan Kerupuk Seriding Fish sebagai upaya pening¬katan ekonomi di Desa Pantai Gading, Kecamatan Secanggang. “Kami men¬dengar dan mendapatkan info bahwa di desa Pantai Gading ini, beberapa dusun yang mayoritasnya diisi oleh nelayan sebagai sumber pendapatan¬nya, tidak memanfaatkan ikan-ikan kecil atau ikan Seriding. Sehingga ikan kecil tersebut terbuang sia-sia dan menjadi limbang. Maka dari itu, kami mengajukan proposal kepada Kemenristekdikti tentang bagaimana ikan-ikan kecil ini dapat diolah dari limbah menjadi sesuai yang memiliki nilai jual yang tinggi,” tambah dia. Mereka pun mengajukan konsep kalau ikan Seriding tersebut diolah untuk menjadi pelet hewan ternak dan kerupuk agar menjadi sumber daya ekonomi bagi pihak desa.
Selain acara serimonial dan serah terima produksi pelet dan kerupuk Seriding Fish, acara ini juga dirang¬kum dengan diskusi dengan Materi Strategi Pemasaran dan Digital Mar¬keting. Materi ini dibawakan oleh Dosen Fakultas Ekonomi UMSU, Hj DewiAndriany SE MM. Sementara materi Digital Marketing dibawa oleh Owner Waroeng Royal Dimsum, seka¬ligus Alumni PK IMM FISIP UMSU, Muhammad Ronny Suherza S.Sos. “Program ini merupakan program, dari sumber daya yang ada di desa, dan untukdesa. Kami, dan adik-adik mahasiswahanya berperan seba¬gai fasilitator untuk bapak dan ibu. Keuntungan penjualan dari produk sepenuhnya akan diserahkan kepada bapak dan ibu. Kami akan memban¬tu memasarkan bagaimana produk tersebut agar lebih dikenal di luar lingkup desa,” ucap Rimbawati ST, se¬laku Dosen Pembimbing. Sementara itu, Kepala Desa Pantai Gading, Ariyanto mengaku sangat berterimakasih dan menyambut den¬gan senang hati kedatangan dari ma¬hasiswa PK IMM FISIP UMSU yang sudah mau melakukan program di desa tersebut. “Kami menyambut baik dan senang atas niat adik-adik mahasiwa yang su¬dah mau memilih desa kami untuk menjalankan program bina desa ini. Mulai dari survey dan audiensi. Dan setelah mendengar konsep dan ide yang ditawarkan oleh adik-adik ma¬hasiswa, kami menyambut senang niat dan program yang ingin adik-adik jalankan. Harapan saya adalah semoga program ini dapat berjalan lancar sampai selesai, dan jika butuh bantuan apapun baik moril, maupun prasana selama masa program jan¬gan sungkan untuk meminta bantuan kami dari perangkat desa mendukung penuh program Hibah Bina Desa ini,”tutur Kepala “Pada aspek-aspek tersebut kita cukup unggul. Lulusan kita banyak yang bekerja pada bidang-bidang kes¬ejahteraan sosial dan menjadi pekerja sosial atau pendamping pada pro¬gram-program pemerintah dan LSM di banyak daerah. Kompetensi lulu¬san kita diakui oleh steakholder dan kompetensi dosen kita untuk tingkat nasional, regional dan lokal juga di¬akui. Sedangkan untuk pengemban¬gan kurikulum, Prodi Kessos UMSU selalu mengikuti aturan dari Asosiasi Pendidikan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial Indonesia (Aspeksi) yang sudah menetapkan mata kuliah inti Asosiasi dan kemudian menge¬laborasi dengan kebutuhan pasar dan muatan-muatan lokal,” ungkapnya.
Oleh karenanya, menurut Mujahid¬din, dengan adanya Rakor bersama Kementerian Sosial dan Universitas se-Indonesia yang memiliki Juru¬san/Prodi Kesejahteraan Sosial dapat menguatkan komitmen bersama un¬tuk mewujudkan pengembangan SDM Kesos yang professional pada masa yang akan datang.
“Jadi Rakor kemarin di Bali menu¬rut saya menjadi point penting untuk membangun sinergi yang baik antara pemerintah dalam hal ini Kemensos dan perguruan tinggi yang memiliki Prodi Kesejahteraan Sosial. Sinergi itu bisa kita lihat dari terbentuknya persepsi yang sama terkait pentingnya memperkuat sertifikasi bagi SDM Ke¬sos khusus pasca berlakunya UU No 14 Tahun 2019 Tentang Pekerja So¬sial,” ujarnya. Sementara itu, Dekan FISIP UMSU Dr Arifin Saleh S Sos MSP yang turut hadir pada Rakor Bersama Kemente¬rian Sosial tersebut mengatakan bah¬wa kegiatan yang dilaksanakan oleh Kemsos tersebut dapat membawa efek positif bagi pengembagan SDM Kesos kedepan. “Jadi Rakor bersama Kemensos ini bisa menjadi semacam Link and Match antara pemerintah dan pergu¬ruan tinggi dalam menyiapkan SDM Kesejahteraan Sosial yang profession¬al,” imbuhnya. (*)